Sistem Ekskresi Manusia
Manusia memiliki alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme yang merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari: (1) Paru-paru, (2) Hati, (3) Kulit, dan (4) Ginjal.
I. PARU-PARU
Paru-paru |
A. FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
B. KELAINAN-KELAINAN PADA PARU-PARU
1. Asma, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan saluran pernafasan, diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2. Tuberculosis (TBC), adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
3. Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebabnya terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
4. Pneumonia, disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur yang menginfeksi paru-paru khususnya di alveolus. Penyakit ini menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus dipenuhi oleh cairan.
II. HATI (HEPAR)
Hati |
A. FUNGSI HATI
1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah
2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit
3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula
4. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A
5. Tempat pembentukan protrombin dan protombin yang berperan dalam pembekuan darah
6. Menghasilkan Urea zat hasil perombakan protein.
B. KELAINAN-KELAINAN PADA HATI
1. Hepatitis, adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis. Mencegahnya dengan melakukan vaksinasi.
2. Penyakit kuning, disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat
dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan karena bercampur dengan cairan empedu.
III. KULIT
Kulit |
A. FUNGSI KULIT
1. mengeluarkan keringat
2. pelindung tubuh
3. menyimpan kelebihan lemak
4. mengatur suhu tubuh, dan
5. tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari
B. PROSES PEMBENTUKAN KERINGAT
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
C. KELAINAN PADA KULIT
1. Biduran, disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia.
2. Ringworm, adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit, ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit. Pencegahan dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.
3. Psoriasis, gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.
4. Kanker kulit, disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang
orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.
5. Skabies, disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
6. Eksim, merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
7. Jerawat, merupakan gangguan umum yang bersifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng.
8. Biang keringat, dapat mengenai siapa saja; baik anak-anak, remaja, atau orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan biang keringat.
IV. GINJAL
Ginjal |
A. FUNGSI GINJAL
1. Menyaring darah dan menghasilkan urine
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
B. PROSES PEMBENTUKAN URINE
Proses Pengeluaran Urin |
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi), Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3. Pengumpulan (Augmentasi), terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
1. Gagal Ginjal,
Merupakan kelainan pada ginjal karena tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme. Penderita gagal ginjal sementara dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala. Penderita gagal ginjal tetap dapat ditolong dengan mencangkok ginjal.
2. Batu Ginjal
Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal.Batu ginjal merupakan kristal garam kalsium yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi “batu”. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.
3. Diabetes Insipidus, adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah kekurangan hormone ADH (Anti Diuretic Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat meningkat sampai 30 kali lipat.
4. Diabetes Melitus (Glukosuria/kencing manis), adalah suatu penyakit yang penderitanya kekurangan hormone insulin, akibatnya gula darah tidak dapat diubah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati, sehingga urin mengandung gula.
5. Nefritis, adalah peradangan pada nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus.
6. Hematuria, adalah penyakit yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine. Penyakit tersebut disebabkan adanya peradangan pada organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar